mencari daun-daun yang berserakan |
Labruk Kidul-Gimana nih, gaswat...! sebagai sekretaris DPC sekaligus admin blog ini sedang dilanda kemunduran, bagaimana tidak... blog ini sudah 2 hari gak update, ada syuro DPC juga ndak hadir (dengan berbagai alasan), majelis juga absen (juga dengan berbagai alasan) dalam hal ibadah juga drop, jama'ah jarang-jarang, tilawah juga, sampai mandipun sekali sehari he..he.. (maklum hawanya lagi dingin). Cuman makan yang masih rutin...
Ndak ingin gini terus dong, kucoba cari literature apa yang melatarbelakangi fenomena tersebut, dan cara mengatasinya. Mungkin selain saya ada sahabat yang mengalami hal serupa, nih mungkin bisa dipakai pedoman:
Mundur/Futur ini ada 3 golongan:
- Golongan yang berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, dan golongan ini banyak sekali.
- Golongan yang terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak sampai berhenti sama sekali dari aktivitasnya, dan golongan ini lebih banyak lagi.
- Golongan yang kembali pada keadaan semula, dan golongan ini sangat sedikit.
Penyebab kemunduran/Futur diantaranya:
- Hilangnya keikhlasan
- Lemah dalam menuntut ilmu syar'i
- Ketergantungan hati kepada dunia dan melupakan akhirat
- Fitnah(cobaan) berupa istri, anak dan harta
- Hidup di tengah masyarakat yang rusak.
- Berteman dengan orang-orang yang memiliki keinginan yang lemah dan cita-cita duniawi
- Melakukan dosa dan maksiat serta memakan barang-barang yang haram
- Tidak mempunyai tujuan yang jelas (baik dalam menuntut ilmu maupun berdakwah)
- Lemahnya iman
- Menyendiri (tidak mau bergaul dengan komunitas yang baik)
- Lemahnya pendidikan
Cara Mengatasinya:
- Memperbaharui keimanan. Yaitu dengan mentauhidkan Allah dan memohon kepada-Nya agar ditambah keimanan, serta memperbanyak ibadah, menjaga shalat wajib yang lima waktu dengan berjamaah di masjid, mengerjakan shalat-shalat sunnah rawatib, melakukan shalat tahajjud dan witir. Begitu juga dengan bersedekah, silaturahmi, berbakti kepada kedua orang tua, dan lain-lain dari amal-amal ketaatan.
- Merasa selalu diawasi Allah ta'ala dan banyak berdzikir kepada-Nya
- Ikhlas dan bertakwa
- Mensucikan hati (dari kotoran syirik, bid'ah dan kemaksiatan)
- Menuntut ilmu, tekun menghadiri pelajaran, majelis taklim, muhadharah ilmiyyah dan dauroh-dauoroh syar'iyyah.
- Mengatur waktu dan mengintrospeksi diri
- Mencari teman yang baik (shalih)
- Memperbanyak mengingat kematian dan takut terhadap su'ul khatimah (akhir kehidupan yang jelek)
- Sabar dan belajar untuk sabar
- Berdoa dan memohon pertolongan Allah
Eh, ternyata,Nabi Muhammad saw juga pernah futur, namun beliau cepat bangkit dari futurnya. Dalam surat Al Baqaroh ayat 214 dikisahkan, Allah SWT berfirman : “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”.
Tingkat futur Rasulullah dan para sahabat sampai pada mempertanyakan datangnya pertolongan Allah yang tidak kunjung datang. Lalu Allah menjawab bahwa pertolongan Allah itu pasti datang, sehingga jawaba Allah tersebut membangkitkan kembali semangat beliau untuk berjuang.
Trus bagaimana Rasulullah bangkit dari semangatnya:
Jika futur, Nabi Muhammad justru banyak beribadah. Bukan sebaliknya malah meninggalkan ibadah seperti yang dilakukan sebagian kaum muslimin saat ini.
- Menurut sebagian ulama, jika mengalami cobaan hidup yang melemahkan semangatnya (futur), nabi Muhammad saw justru memperbanyak tilawah Al Qur’an dan sholat sunnah. Bahkan begitu seringnya Nabi Muhammad saw sholat, sehingga beliau akan sholat sunnah jika ada kesempatan (dinamakan sholat sunnah Mutlaq). Beliau juga banyak membaca berdo’a jika mengalami cobaan dalam hidupnya. Salah satu doa beliau tercermin dalam surah Al Baqaroh ayat 214 di atas.
- Dengan banyak berda'wah. Orang yang sibuk dan rutin berda’wah juga akan sibuk dan rutin menasehati dirinya sendiri. Nasehat adalah cara untuk menghindari futur. Oleh sebab itu, Allah menyebut ciri umat Islam terbaik dengan “banyak menasehati (amar ma’ruf nahi mungkar)”. “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah” QS. Ali Imran 3 : 110.
Demikian kiat Nabi Muhammad saw untuk terhindar dari futur berkepanjangan dan demikian pula yang harus kita contoh. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang terhindar dari futur dan selalu bersemangat dalam hidup yang indah ini!
Jadi jika kita ingin terhindar dari futur, aktiflah berda’wah atau hiduplah dalam lingkungan da’wah (lingkungan yang banyak menasehati satu sama lain). Jangan menyendiri dan jangan banyak bergaul dengan lingkungan yang induvidualistis dan hedonis.
Dari berbagai sumber