Pages

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 18 Juli 2012

Mas Dyhar Masuki Masa Transisi

Mohon teman2 mendo'akan putra kami agar bisa lolos masa transisi, dan kami diberi kesabaran berlipat....
Itulah sepenggal status pada media sosial yang saya tulis pada 17 Juli 2012 kemarin, tulisan ini adalah sambungan dari tulisan saya pada beberapa waktu yang lalu pada waktu itu saya sedemikian semangat menulis karena melihat putra pertamaku sedemikian semangat memasuki bangku Sekolah Dasar sesuai dengan keinginannya.

Mohon maaf bagi temen-temen di dunia maya yang menafsirkan beragam mengenai status yang saya buat kemarin, tetapi thank's anyway.

Status tersebut sebagai puncak ke"galau"an saya melihat kegelisahan putra pertamaku yang belum mampu melewati masa transisinya dari TK menuju SD, setiap hari kami disibukkan untuk membujuk dan memberi pengertian kepadanya untuk berani melewati masa "penyesuaian" tersebut.

Sebenarnya di awal memasuki bangku Sekolah Dasar dia sangat semangat, setelah 3 hari insiden itu terjadi. Dimulai dari ketukan atau pukulan penggaris kayu didepan bangku si kakak membuat dia "keder" sampai sekarang, yang merubah stigma guru dikepalanya menjadi "jahat" dan "mengerikan", maklumlah sifat lembutnya menurun dari ayahnya...

Ini yang menjadikan pekerjaan rumah kedua orang tuanya untuk meyakinkan si Kakak bahwa itu semua tidak seperti yang dibayangkan, mbah kungnya juga turun tangan memberi pengertian kepada guru kelasnya dan ternyata itu belum cukup merubah stigma yang terlanjur disematkan bahkan katanya sekarang guru kelasnya lebih "parah", keesokan harinya giliran kedua orang tuanya turun tangan "melabrak" dan berhasil pulang sekolah dia kelihatan cerah dan bersemangat lagi, senang dong :)

Sudah gitu minta apapun dikasih, karena melihat semangatnya ada lagi eh ternyata dah pulang kerumah sejam duajam "kambuh" lagi, pusing nggak tuh (rugi deh). Tapi semenjak itu membuat kami menjadi lebih kreatif lagi untuk berusaha membujuk si Kakak dengan berbagai cara, berhasil juga tapi setiap hari "kambuh" lagi, kemudian dibujuk lagi gitu deh sampai hari ini.... Nih hari udah berani berangkat tidak diantar orang tuanya, moga aja bisa tahan lama.....

Senin, 09 Juli 2012

Keluar Pintu Rumah Menuju Pintu Sekolah

Hari ini (Senin, 9 Juli 2012) kakak (dyhar) memasuki bangku Sekolah Dasar untuk kali pertama, perasaan senang tergambar jelas diwajahnya bermula dari kali pertama dibangunin tidak ada keengganan untuk bangun seperti hari-hari biasanya yang sampai-sampai mengeluarkan jurus mengeluarkan air mata untuk menolak dibangunkan. Hari ini beda... setelah bangun langsung menuju kamar mandi dan makan tanpa rewel sekalipun... Lancar abis.

Sebenarnya usia dia masih 6 th Mei kemarin ini yang mendasari kami (orang tua) untuk tidak memasukkannya ke bangku SD selain masih manjanya dia waktu di TK dan belum siap biaya tentunya hehehe... Tahun depan kami rasa ideal untuk memasukkannya ke SD kesepakatan kami sang guru TK juga faham akan hal itu, walaupun dimata mereka (guru TK) Dyhar udah pantas dan mampu untuk memasuki Sekolah Dasar.

Pada pentas Seni dalam perpisahan TK pada Juni kemarin karena tidak di"luluskan" tapi tampil mengisi acara tersebut, walau ikut prosesi kelulusan agar tidak terlihat ditaruh dibarisan belakang, singkat cerita setelah proses kelulusan dan pembagian ijazah selesai, teman-temannya (Dyhar) ada yang melanjutkan ke SD ini atau SD itu, mungkin ini yang mendasari keinginannya untuk "ikut-ikutan" ingin sekolah SD, gaswat deh...

Bersambung (jemput mas Dyhar dulu)
Disambung lagi



Selasa, 21 Februari 2012

Apa yang Kita Pelajari dari #Semut?

Di antara ucapan paling menakjubkan ialah kata-kata seekor semut ketika bala tentara Sulaiman yang agung merambah negerinya. Di Nusantara, 'kabar burung' tak dipercaya. Tapi Quran menyebut Hud-hud; burung yang membawa 'berita meyakinkan', ia lebih jujur dari insan. Bala tentara jin, insan, burung, dan hewan tertata rapi dalam barisan {QS 27: 17}, lalu ayat ke-18 mengabadikan ucap si semut :"Wahai para semut; masuklah ke dalam rumah tinggal kalian; agar Sulaiman dan pasukannya tak menginjak kalian sedang mereka tak menyadari." 

Sungguh berlimpah pelajaran dari kata-kata sang semut ini.
Pertama; ucapan indah ini ditujukan untuk menyelamatkan kaumnya
Ucapan yang bertujuan menyelamatkan kehidupan sangat mahal nilainya. Mari kita berlatih untuk bicara hal sedemikian. Seorang muslim bicara hal yang baik; benar isinya, indah caranya, tepat waktunya, bermanfaat, dan berpahala. Atau diam. Atau setidaknya; selamatkan sesama dari gangguan tangan dan lisan kita. Mari bicara mulia, menjaga jiwa, menyelamatkan hidup

Pelajaran ke-2; Yang hendak diselamatkan semut adalah sesama semut; yang andaipun mati, tiada kan mempertanggungjawabkan 'amal.
Kalimat semut menyelamatkan semut ini dimuliakan Al Quran. Maka betapa lebih mulia lagi kalimat manusia untuk selamatkan manusia. Sebab hidup semut hanya soal hajat; sedang hidup manusia adalah soal amanah ibadah yang kan dipertanggungjawabkan dengan rinci

Pelajaran ke-3; ucapan semut ditujukan untuk menyelamatkan hidup kawan-kawannya di dunia. Ini mulia dan Allah mengabadikannya.
Maka alangkah lebih mulia lagi tiap ucapan manusia yang ditujukan untuk menyelamatkan sesama di kehidupan akhiratnya. Inilah dakwah; ucapan yang merayu-rayu sesama untuk ber-ihsan dalam 'amal dan ber-ikhlas dalam hati; mengesakan Allah

Pelajaran ke-4; semut pemimpin itu mengatakan, "..Masuklah kalian ke dalam rumah tinggal (maskanah~>masakin) kalian.." Berkata dr_almuqbil; Hatta semut-pun memiliki tempat berdiam dan berlindung bagi yang dipimpinnya. Maka hendaklah demikian tiap insan berusaha agar mampu menyediakan tempat berteduh dan bernaung bagi mereka yang ada dalam tanggungjawabnya. Sebab bagi insan beriman; rumah bukan cuma tempat tinggal; ia juga tempat menyembah Allah, membina keluarga, dan menanamkan tauhid Firman Allah; "Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya, 'Ambillah olehmu berdua beberapa rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu. Jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang beriman." {QS 10: 87}. Semut berlindung bagi hidup di bumi; insan mengguna(kan) rumahnya bagi hayat (hidup di) dunia-akhirat.

Pelajaran ke-5 dari ucapan semut ialah prasangka baik. Simaklah kalimat, "..Agar Sulaiman dan pasukannya tak menginjak kalian. sedang MEREKA TAK MENYADARINYA" {QS 27: 18}. Alangkah mulia si semut yang berprasangka baik bahwa jikapun mereka terinjak pastilah itu tanpa sengaja; sebab Sulaiman dan bala tentaranya tak menyadari kehadiran para semut di bawah kaki mereka. Betapa jelita prasangka baik pada sesama hamba Allah; sebab buruk sangka pada saudara hakikatnya adalah menuduh diri sendiri.Yakni; membayangkan bahwa seandainya kita berada di posisi beliau; kita akan melakukan hal buruk yang kita tuduhkan

Senin, 30 Januari 2012

Pertolongan Allah itu Dekat

Lagi iseng-iseng sambil nungguin pelanggan, setelah bosan pencet-pencet keyboard ku pencet-pencet tombol remote tv, acara stasiun tv pada gak ada yang minat, acara musik, masak tak mampu menghentikan jariku untuk menekan tombol next (cari channel lain). Kemudian sampailah pada gambar yang menayangkan seorang (tepatnya wanita) melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat nadinya. Ini yang membuat jariku berhenti mencari channel lain.

Film mandarin yang diputar di salah satu stasiun televisi membetot perhatianku karena jalan ceritanya bisa ditarik pelajaran selain pemerannya yang kulitnya putih-putih semua (ya iyalah, secara orang cina..) ceritanya begini:

Si Cewek (sebut saja begitu soalnya tidak sebut nama/judulnyapun tidak tahu maklum tidak bisa bahasa mandarin) kayaknya sudah putus asa banget, bangkrut dikhianati orang-orang terdekatnya pokoknya tidak ada kebaikanpun yang membuatnya bertahan untuk hidup dibumi ini. Sudah tidak ada pilihan lain selain memilih meninggalkan dunia dan segala masalahnya ini.

Saya jadi ingat akan firman Allah:
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.’ (QS. al-Baqarah: 214)
Seolah Allah tidak menyukai cewek tadi mengakhiri hidup dengan cara demikian, sebelum dia menyayat nadinya terganggu oleh bunyi HP tapi tanpa melihat telpon dari siapa dan mau apa langsung di lemparnya HP tersebut ke lantai jadi berkeping-keping. Kemudian ia melanjutkan "agenda besar"nya tersebut, belum sampai terlaksana "peringatan" kedua datang membuat konsentrasinya buyar, bell rumahnya berbunyi berkali-kali dan terus menerus membuat ia marah dan membuka pintunya eh ternyata malah cewek tadi dimarahi sama tamunya karena telpon tidak pernah diangkat.

Tamu tadi hanya menyampaikan bahwa dulunya pernah dikasih uang oleh si cewek, karena motivasi dari cewek tersebut yang mengatakan "nothing is impossible" uang tersebut ia investasikan ke berbagai usaha dan ternyata selang berapa lama berhasil dan uang tadi berlipat sampai 30 kali dan tamu tersebut ingin mengajak cewek tadi untuk membuka usaha lagi, singkat cerita nih cewek berhasil dengan usahanya sampai jadi milyuner...

Pelajaran inilah yang bisa kita ambil, kadang kita putus asa dari Rahmat Allah, Allah tidak benar-benar mengabulkan do'a-do'a yang kita panjatkan, tidak segera mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik, tidak menghapuskan hutang-hutang kita dengan cepat (gue banget) atau masalah-masalah yang lain yang terasa berat kita hadapi. Dari film tadi ternyata dalam hitungan menit nasib seseorang dengan mudah berubah.

Pasti ada yang bilang itukan film kalau dunia nyata?
Mungkin teman-teman ada yang mempunyai pengalaman serupa dengan saya ini, kadang saya hilang kesabaran nungguin pelanggan seharian kok sepi banget sih, dah ngantuk, capek jadi kuputusin untuk menutup tokoku eh sebelum benar-benar tutup datanglah "mangsa" menghampiri tokoku dan itu bisa jadi nilainya sama dengan aku menunggu tokoku seharian hanya dari satu orang pelanggan.

Mudah-mudahan kita dibekali lebih kesabaran dan baik sangka kepada Allah bahwa Dia akan memberikan yang terbaik bagi kita bukan semua apa yang kita pinta, karena belum tentu itu terbaik bagi kita....
 

Blogroll

About

Browser tidak support